Heboh…! Pembudidaya Lele di Bali, capaian FCR hingga 0,51

Posted by: | Posted on: Januari 31, 2016
Bapak Kadek

Bapak Kadek, Sidamara Tabanan – Bali, Konfirmasi berita Hub : Bpk Sulung Indra telp.081214252470. Jika cara – cara konvensional dalam budidaya lele saat ini hanya mendapatkan FCR = 1 bahkan lebih. Tapi kali ini ada fenomena menarik dari salah seorang pembudidaya lele di Bali dengan pola budidaya sistem BOSTER hasil FCR yang di capai bisa sampai  FCR = 0,51.

 

Hal ini sangat mungkin tercapai target-target FCR tersebut, dengan logika sederhana kita bandingkan kandungan protein daging lele dengan kandungan protein pakan pellet yang beredar di pasaran. Kandungan protein daging lele adalah 17% sedangkan kandungan protein pakan pellet adalah 32%-35%, jika protein pakan tersebut maksimal di serap oleh sistem pencernaan lele dan digunakan maksimal untuk pembentukan massa otot / daging ikan maka target FCR yang seharusnya kita dapat adalah 0,5. Namun tentunya banyak faktor yang mempengaruhi untuk dapat memaksimalkan protein pakan tersebut dapat maksimal untuk pembentukan daging lele.

Faktor yg mempengaruhinya diaantaranya:
* Kualitas Air yang mendukung
* Kualitas Bibit Ikan
* Kualitas Pakan
* Pengaturan Pemberian Pakan (Management Pakan)
* Tingkat Kompetisi

  • point pertama : di siasati dg management kwalitas air yang optimal yang di dukung dg kontruksi kolam yg memadai dengan kolam sistem boster “central drain” sehingga kotoran dan bahan organik terbuang maksimal dan disertai aplikasi PROBIOTIK BOSTER dan management pengendalian pathogen.
  • point kedua : Pilihlah bibit yang BERKUALITAS : Fisik Baik, Respon Gerak Baik, Ukuran Seragam, Umur / generasi yang sama (sortiran pertama), serta bukan dari keturunan inbreeding
  • point ketiga : kualitas pakan dengan kandungan protein yang sesuai untuk kebutuhan ikan lele serta peningkatan derajad kecernaan / digestibility nya dengan asupan suplement ( BOSTER GROTOP + BOSTER AMINO LIQUID + BOSTER PREMIX/VITALIQUID)
  • point keempat : Management Pakan, menyangkut penentuan FR (Feeding Rate) yang tepat, pola pemberian pakan disesuaikan dengan kemampuan makan ikan, serta pengetahuan akan  tingkat pertumbuhan ikan yaitu pada masa awal budidaya pertumbuhan sangat cepat, dan menjelang panen pertumbuhan ikan tidak secepat saat masa awal tebar, untuk itu perlu dilakukan akselerasi saat mana pakan diberikan maksimal dan saat mana dilakukan pemotongan porsi pakan dan semua proses tersebut harus ditunjang dengan asupan suplement utk meng-akselerasi pertumbuhannya
    yang tidak kalah penting adalah pada tehnis pemberian pakan di usahakan merata < lebih mudah di lakukan di kolam dg luasan kecil >
  • point kelima : dengan perlakuan gradding  maka ukuran ikan dapat di upayakan racak/merata sehingga meminimalisir dalam kompetisi memperebutkan makanan

***Denga managemen air, management pakan, serta peningkatan daya tahan tubuh/antibodi, maka energi dari pakan maksimal utk pertumbuhan…..bukan utk bertahan ( melawan penyakit) >> jika semua ini terlaksana dapat meng-efisien-kan pakan (menekan FCR)

Share




2 Comments to Heboh…! Pembudidaya Lele di Bali, capaian FCR hingga 0,51

  1. Kare berkata:

    Wah bagus sekali bisa dapat fcr sekian, bisa dipublish ga data komplitnya?
    Dari tebar bibit berapa, kepadatan tebar, jumlah pakan yg habis, suplemen boster yg terpakai, total panen, dari sana akan kelihatan untung bersihnya.
    Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *