Archives

now browsing by author

 
Posted by: | Posted on: November 14, 2016

Seputar P2MKP FISH BOSTER CENTRE

testimoni-clary-farm

13 November 2016
Kemarin sore saya main ke Farm tempat saya Praktek Kerja Lapang. Niat awalnya hanya jemput temen yang ikut pelatihan budidaya lele
.
Seperti biasa saya datang pasti menyalami karyawan dan manager di farm. Termasuk pemilik perusahaan pak Eka Jaya Tjioe. Namun berhubung ada pelatihan saya gak salaman dengan beliau. Saya niat nunggu acara pelatihannya selesai.
.
Tpi sebelum2nya pak eka sudah tau klo saya disana akhirnya diminta utk sedikit sharing tentang budidaya lele yang saya jalankan dirumah.
.
Mulai saya ceritakan awal berdirinya usaha lele yang ada dirumah, hingga pemasaran dan perluasan kolam dari awal 3 kolam hingga sampai 17 kolam, dan itu masih akan bertambah lagi.
.
Suatu kehormatan bisa sharing kepada para peserta pelatihan Budidaya lele sistem Boster angkatan 40
.
__________________________________
Sampai saat ini saya masih bisa dikatakan sering main ke tempat PKL, bukan karena data laporan yang kurang atau yang berhubungan dengan PKL, tapi lebih ke menjaga relasi yang baik. 🙂
.
Dan memang saya orangnya sangat suka menjaga relasi. Dan sangat menghargai orang yang berjasa dihidup saya, salah satunya tempat saya melakukan PKL. 😀
.

Share
Posted by: | Posted on: Juni 13, 2016

VIDEO BUDIDAYA LELE SISTEM BOSTER _English Subtitle

Share
Posted by: | Posted on: Juni 12, 2016

SUSPECT KERACUNAN NITRIT PADA LELE

TERDUGA NITRIT

Nitrit bersifat racun dalam bentuk molekul HNO2 yang mampu menembus dinding membran pada insang ikan dan melarut dalam darah ikan berikatan dg hemoglobin darah shg menghambat absorpsi oksigen oleh darah ikan(methamoglobine)….
Fenomena keracunan Nitrit sering dijumpai pada kolam budidaya yg peng-kondisian airnya kurang optimal terutama sering terjadi pada saat habis grading…
saat perlakuan grading dan ikan dimasukkan ke kolam baru tentunya pada kolam baru tsb belum terbentuk siklus N yg optimal krn rantai makanan belum berjalan…
Nitrifikasi adalah proses alami yang mengembalikan ke kondisi normal yang dilakukan oleh bakteri dengan cara mengoksidasi dan mentransformasi senyawa ammoniak yang potensial beracun menjadi senyawa nitrat yang tak beracun, dan dlm proses siklus N ini ( Ammonia ~ Nitrit ~ Nitrat) peran bakteri dan plankton sangat dominan.
Beberapa hal untuk mengoptimalkan proses nitrifikasi :
1. DO dipertahankan tinggi.
nitrifikasi dapat mengkontribusi 30-40% oksigen demand
2. Arus dan pengadukan.
Di kolam air stagnan, proses nitrifikasi tak bisa berkembang dengan baik karena dasar kolam tak cukup terpapar oksigen, sementara kolam intensif yang teraduk, nitrifikasi lebih cepat berkembang
3. Meminimalkan bahan organik,
4. Menjaga pH dan alkalinitas, karena efek nitrifikasi adalah penurunan pH dan alkalinitas
Bagaimana hal tsb dapat di terapkan pada kolam budidaya lele……
– Meningkatkan laju fotosintesis phytoplankton utk suplai oksigen terlarut (DO) dan atau aplikasikan BOSTER AERO2 saat DO kritis dan utk membantu proses oksidasi dasar kolam.
– Meratakan saat pemberian pakan, terjadi pengadukan akibat gerakan ikan berebut pakan
– Kontruksi kolam ideal dg central drain mengoptimalkan pengumpulan bahan organik di tengah dasar kolam dan memudahkan pembuangannya, shg yg terbuang hanya sedikit air
– Aplikasi probiotik BOSTER AQUAENZYM + BOSTER PLANKTOP shg mempercepat proses penguraian bahan organik karena kerja bakteri dibantu oleh enzym2 sbg katalisator
– Aplikasi BOSTER MANSTAP utk meningkatkan kemampuan buffer pH air shg pH dan alkalinitas terjaga dari fluktuasi yg drastis
SUSPECT KERACUNAN NITRIT
*CIRI-CIRI SERANGAN:
-Ikan lele gantung pd siang hari tetapi aktif pd mlm hari.
-umumnya menyerang setelah grading.
-perut kembung, keras dan berwarna kuning.
-gerakan ikan sering kaget
-kumis lemas, warna tubuh pucat.
-kematian masal didasar kolam.
-lendir keluar berlebihan shg air berbau amis.
*PENYEBAB:
-air belum jadi(belum terkondisi baik),plankton belum optimal (biasanya serangan terjadi 2-3hr pasca grading)
-kolam yg terlalu kotor (berlendir/licin).
-over feeding.
SOLUSI Pencegahan dan handling :
– upayakan pengkondisian air utk penempatan lele pasca grading.
– utk antisipasi infeksi akibat luka grading aplikasi BOSTER INROFLOXS
– bila setelah dipindah ikan mngeluarkan lendir dan air bau amis, berikan aliran air debit kecil ( secara throughtout lwt saluran buang atas), dan semprot permukaan kolam dgn larutan BOSTER BLUE COPPER

Share
Posted by: | Posted on: Mei 18, 2016

ALAMKU KEREN by JTV : BUDIDAYA LELE SISTEM BOSTER

Share
Posted by: | Posted on: Mei 16, 2016

BUDIDAYA LELE SISTEM BOSTER

Share
Posted by: | Posted on: Maret 3, 2016

STRATIFIKASI SUHU KOLAM IKAN, PENGARUH & PROBLEM SOLVING

Kisaran suhu air optimum berkisar antara 25° C – 32° C diperlukan agar pertumbuhan ikan pada perairan berlangsung normal. Kisaran suhu tersebut biasanya berlaku di negara tropis sehingga sangat menguntungkan untuk melakukan kegiatan budi daya ikan.

Suhu air sangat berpengaruh terhadap proses kimia, fisika dan biologi di dalam perairan, sehingga dengan perubahan suhu pada suatu perairan akan mengakibatkan berubahnya semua proses di dalam perairan.

SUHU AIR DIPENGARUHI OLEH :
– Radiasi cahaya matahari
– Suhu udara
– Cuaca
– Lokasi
SUHU AIR BERPENGARUH PADA :
– Nafsu makan ikan
– faktor pemicu outbreak penyakit infeksi
– Kadar ammonia dan DO ( oksigen terlarut ) serta pH air

Suhu air yang ideal bagi organisme air dan ikan yang dibudidayakan sebaiknya adalah tidak terjadi perbedaan suhu yang mencolok antara siang dan malam dan juga tidak ada stratifikasi suhu yang mencolok antara dasar kolam dan permukaan air.

Seringkali terjadi pada kolam budidaya lele saat terjadi cuaca yang ekstrem yaitu masuk musim hujan namun kadangkala saat siang cuaca panas terik dijumpai ikan lele banyak menggantung dipermukaan air, hal ini terjadi karena adanya stratifikasi suhu, juga tingkat oksidasi dasar kolam meningkat, seiring dengan akumulasi ekskresi ikan yang makin tinggi selain feces yaitu dari urin dan cairan tubuh ….DO drop karena O2 banyak digunakan untuk kegiatan oksidasi dan respirasi… baik oleh mikroorganisme maupun secara kimiawi spt proses nitrifikasi….
Problem Solving…..

  1. untuk atasi stratifikasi suhu dapat dilakukan pemutaran air, seperti ditambak udang pakai kincir,,,,kalau di kolam lele berikan kucuran air secara ‘throughout’ dengan debit sedang….
  2. suplai Oksigen dengan aplikasi BOSTER AERO2
  3. tingkatkan kemampuan buffer pH air dengan BOSTER MANSTAP
  4. kontrol pemberian pakan
  5. tingkatkan imunitas ikan dengan asupan BOSTER STRESS OFF + BOSTER FISH IMUNOVIT

Share
Posted by: | Posted on: Februari 10, 2016

MANAJEMEN AIR (3. Oksigen Terlarut “DO”)

OKSIGEN TERLARUT (DO)

Mengelola DO menjadi sangat penting karena DO merupakan salah satu faktor kunci dalam budidaya ikan.
Mengelola kandungan DO dalam perairan kolam sangat erat hubungannya dengan jumlah dan jenis phytoplankton, suhu dan cuaca, biomass ikan, banyak sedikitnya bahan organik dalam kolam, aktivitas bakteri dan lainnya, yang akan mempengaruhi ekosistim dalam kolam.
Konsentrasi oksigen terlarut rendah, akan membuat ikan menjadi sulit dalam menangkap oksigen, sehingga ikan akan naik ke permukaan air untuk mendapatkan oksigen. Jika hal ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka
ikan akan menghabiskan banyak energi yang sedianya untuk pertumbuhan akan terkonversi untuk aktifitas gerak.
Perlakuan yang harus kita lakukan untuk tata kelola DO adalah :

  • Melakukan sirkulasi air.
  • Tebar BOSTER AERO2, Berfungsi :
    – Sebagai Suplai Oksigen (untuk mempertahankan DO), sangat baik di gunakan saat musim hujan dan saat DO kritis,
    – Sebagai Oksidator yang bermanfaat untuk proses dekomposisi bahan organik oleh probiotik sehingga tidak terjadi zona anaerob pada kolom air kolam,
  • Menjaga Density plankton. Jika DO ekstrem tinggi pada siang hari mungkin plankton pekat dan malam hari dimana semua organisme kolam melakukan respirasi terjadi kompetisi perebutan oksigen sehingga DO drop serta CO2 meningkat (karbonat)) menyebabkan penurunan pH air.  lakukan partial drop plankton dengan aplikasi BOSTER BLUE COPPER, aplikasi BOSTER MANSTAP untuk menaikkan alkalinitas (buffer pH), siphon atau buang kotoran via Central Drain dan pemberian probiotik (BOSTER AQUAENZYM / BOSTER SEL MULTI) untuk mempercepat penguraian limbah (sumber kepekatan air). dan juga aplikasi BOSTER PLANKTOP (carbon source). untuk membantu menaikkan C:N ratio, guna memaksimalkan kerja bakteri untuk daur unsur N.

Demikian hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga parameter kwalitas air.

PARAMETER AIR3

Share
Posted by: | Posted on: Februari 2, 2016

MANAJEMEN AIR (2. Derajad Keasaman atau pH air)

pH (Potential Hydrogen/Derajat Keasaman).
Ukuran yang mengindikasikan apakah air asam atau basa disebut pH. Dalam budiaya ikan, kita menargetkan nilai pH air kolam adalah sama atau mendekati sama dengan nilai pH darah ikan. Hal ini ditujukan agar ikan tidak mengalami stres dalam menyesuaikan pH tubuh dengan lingkungannya.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang Pengaruh pH pada ikan
Ikan mempunyai rata-rata pH darah 7,4. Darah ikan kontak sangat dekat dengan air (terpisahkan hanya 1 atau 2 sel), lewat melalui pembuluh darah insang dan kulit
• pH yang sangat rendah pada ikan menyebabkan stress, kulit men-sekresi lendir dan berakibat angka kehidupannya rendah.
• pH yang agak rendah (pH : 5 – 6) dapat meningkatkan toksisitas H2S.
• pH yang tinggi dapat meningkatkan efek kadar amonia yang secara tidak langsung membahayakan kehidupan ikan

Faktor2 yg mempengaruhi pH air adalah :
– Proses fotosintesis fitoplankton dan respirasi hewan aquatic…..hal ini terjadi pada saat fotosintesis terjadi akumulasi carbonate selanjutnya ion carbonate tsb terhidrolisis shg pH cenderung naik pd siang hari, dan pada malam hari atau cuaca mendung, hasil dari respirasi (CO2) bereaksi dengan ion carbonate dan molekul air sehingga terbentuk ion bicarbonate dan akhirnya berdisosiasi (melepas) ion H shg menyebabkan penurunan pH air….apalagi kalau terjadi hujan dimana air hujan sendiri cenderung asam, maka makin menurunkan pH air….
Jadi pH air itu pasti selalu dinamis,,,Yang perlu diperhatikan adalah bahwa selisih (range) tidak lebar, satu satuan angka pH itu artinya perbedaan kosentrasinya adalah 10 kali lipat. Dengan demikian, apabila selisih angkanya adalah 2 maka perbedaan konsentrasinya adalah 10×10 = 100 kali lipat. Sebagai contoh pH 5 menunjukkan konsentrasi H sebanyak 0.00001 atau 1/100000 (seperseratus ribu) sedangkan pH 6 = 0.000001 atau 1/1000000 (sepersejuta). Dengan demikian kalau kita menurunkan pH dari 6 ke 5 artinya kita meningkatkan kepekatan ion H+ sebanyak 10 kali lipat. Kalau kita misalkan pH itu gula, maka dengan menurunkan pH dari 6 ke 5, sama artinya bahwa larutan tersebut sekarang 10 kali lebih manis dari pada sebelumnya. Tidak semua mahluk bisa bertahan terhadap perubahan nilai pH yang drastis, untuk itu alam telah menyediakan mekanisma yang unik agar perubahan  tidak terjadi atau terjadi tetapi dengan cara perlahan. sistem pertahanan ini dikenal sebagai kapasitas pem-buffer-an. Adapun cara meningkatkan kemampuan buffer air, adalah dengan aplikasi BOSTER MANSTAP.

Untuk penanganan  kasus pH yang abnormal (perubahan nilai pH yang drastis) :

  • Lakukan penggantian sebagian air utk mengencerkan faktor penyumbang tingkat ke-asam-an / ke-basa-an air
  • Kontrol feeding. Pakan menghasilkan amonia dan proses nitrifikasi memproduksi nitric acid. Hal tersebut memicu oksigen demand, selain itu juga respirasi ikan  menyumbang carbonat.
  • Upayakan aerasi semaksimal mungkin utk mengeliminasi asam karbonat.
  • Berikan BOSTER MANSTAP. agar secara bertahap nilai alkalinitas air stabil dan proses pem-buffer-an berjalan.
  • Pantau dengan teliti pH, min 2x sehari, yaitu pagi hari dan menjelang magrib.

MANSTAP1

*Disarikan dari berbagai Sumber

Share
Posted by: | Posted on: Januari 31, 2016

Heboh…! Pembudidaya Lele di Bali, capaian FCR hingga 0,51

Bapak Kadek

Bapak Kadek, Sidamara Tabanan – Bali, Konfirmasi berita Hub : Bpk Sulung Indra telp.081214252470. Jika cara – cara konvensional dalam budidaya lele saat ini hanya mendapatkan FCR = 1 bahkan lebih. Tapi kali ini ada fenomena menarik dari salah seorang pembudidaya lele di Bali dengan pola budidaya sistem BOSTER hasil FCR yang di capai bisa sampai  FCR = 0,51.

 

Hal ini sangat mungkin tercapai target-target FCR tersebut, dengan logika sederhana kita bandingkan kandungan protein daging lele dengan kandungan protein pakan pellet yang beredar di pasaran. Kandungan protein daging lele adalah 17% sedangkan kandungan protein pakan pellet adalah 32%-35%, jika protein pakan tersebut maksimal di serap oleh sistem pencernaan lele dan digunakan maksimal untuk pembentukan massa otot / daging ikan maka target FCR yang seharusnya kita dapat adalah 0,5. Namun tentunya banyak faktor yang mempengaruhi untuk dapat memaksimalkan protein pakan tersebut dapat maksimal untuk pembentukan daging lele.

Faktor yg mempengaruhinya diaantaranya:
* Kualitas Air yang mendukung
* Kualitas Bibit Ikan
* Kualitas Pakan
* Pengaturan Pemberian Pakan (Management Pakan)
* Tingkat Kompetisi

  • point pertama : di siasati dg management kwalitas air yang optimal yang di dukung dg kontruksi kolam yg memadai dengan kolam sistem boster “central drain” sehingga kotoran dan bahan organik terbuang maksimal dan disertai aplikasi PROBIOTIK BOSTER dan management pengendalian pathogen.
  • point kedua : Pilihlah bibit yang BERKUALITAS : Fisik Baik, Respon Gerak Baik, Ukuran Seragam, Umur / generasi yang sama (sortiran pertama), serta bukan dari keturunan inbreeding
  • point ketiga : kualitas pakan dengan kandungan protein yang sesuai untuk kebutuhan ikan lele serta peningkatan derajad kecernaan / digestibility nya dengan asupan suplement ( BOSTER GROTOP + BOSTER AMINO LIQUID + BOSTER PREMIX/VITALIQUID)
  • point keempat : Management Pakan, menyangkut penentuan FR (Feeding Rate) yang tepat, pola pemberian pakan disesuaikan dengan kemampuan makan ikan, serta pengetahuan akan  tingkat pertumbuhan ikan yaitu pada masa awal budidaya pertumbuhan sangat cepat, dan menjelang panen pertumbuhan ikan tidak secepat saat masa awal tebar, untuk itu perlu dilakukan akselerasi saat mana pakan diberikan maksimal dan saat mana dilakukan pemotongan porsi pakan dan semua proses tersebut harus ditunjang dengan asupan suplement utk meng-akselerasi pertumbuhannya
    yang tidak kalah penting adalah pada tehnis pemberian pakan di usahakan merata < lebih mudah di lakukan di kolam dg luasan kecil >
  • point kelima : dengan perlakuan gradding  maka ukuran ikan dapat di upayakan racak/merata sehingga meminimalisir dalam kompetisi memperebutkan makanan

***Denga managemen air, management pakan, serta peningkatan daya tahan tubuh/antibodi, maka energi dari pakan maksimal utk pertumbuhan…..bukan utk bertahan ( melawan penyakit) >> jika semua ini terlaksana dapat meng-efisien-kan pakan (menekan FCR)

Share
Posted by: | Posted on: Januari 26, 2016

PUNCAK MUSIM HUJAN TIBA…! ATASI KENDALA BUDIDAYA DENGAN SISTEM BOSTER

 

Beberapa hal yang perlu diwaspadai pada saat musim hujan terkait dengan teknis budidaya antara lain :
• Tingkat kestabilan kualitas air kolam cenderung tidak stabil dan berfluktuasi serta pada kondisi ekstrim akan terjadi penurunan kualitas perairan secara drastis, akibat dari kegiatan fotosintesis phytoplankthon yang sangat tergantung oleh adanya sinar matahari, sedangkan pada musim hujan intensitas sinar matahari di dalam perairan kolam relatif minim sehingga kualitas air kolam cenderung tidak stabil.
• Sumber pemasukan air (inlet) tidak hanya dari sumber utama air baku tapi juga dari limpahan air hujan, Sifat air hujan yang kurang baik bagi kehidupan ikan adalah keasaman yang agak tinggi (pH rendah) yang bisa meningkatkan resiko tumbuhnya jamur dan bibit penyakit lain.
• Program pemberian pakan. Pada saat musim hujan, program pemberian pakan (terutama yang terkait dengan pakan harian) biasanya terganggu akibat dari penurunan laju metabolisme akibat dari stress lingkungan (menyebabkan penurunan nafsu makan)
Perlakuan teknis budidaya yang dapat diterapkan pada saat musim hujan antara lain :
• Pemupukan secara intensif….pada saat musim hujan pemberian unsur hara harus lebih intens dilakukan hal ini untuk menjaga kestabilan plankthon (phytoplankthon) dalam kolam. Hal yang perlu diingat adalah lebih baik memberikan secara rutin pemberian BOSTER MANSTAP yang dapat menyuplai unsur hara (makro & mikro mineral) dan bermanfaat juga untuk kestabilan pH air, serta perlakuan fermentasi / penebaran probiotik ( BOSTER AQUAENZYM/BOSTER SEL MULTI + BOSTER PLANKTOP) dilakukan utk menjaga agar tdk terjadi plankthon collaps.
• Sirkulasi air secara oplos (throughout) yaitu sirkulasi air yang dilakukan melalui cara buang & isi secara bersamaan. Metode sirkulasi air seperti ini diperlukan untuk menjaga kondisi perairan kolam agar tidak terjadi perbedaan yang menyolok antara air permukaan dan air dasar kolam, atau dapat juga buat saluran pembuangan atas sehingga air hujan dapat langsung terbuang lewat saluran tsb,,,,dan jangan lupa tebar BOSTER MANSTAP tiap kali habis hujan..!
• Monitoring secara ketat jadwal dan cara pemberian pakan terutama pada saat hujan,,,,serta berikan asupan Vit C dg BOSTER STRESS OFF dan Immunostimulant dg BOSTER FISH IMUNOVIT utk meningkatkan antibodi ikan.

Share