Pakan merupakan cost terbesar dalam budidaya ikan lele (50-70%), dengan penggunaan pakan bermutu akan meningkatkan produksi dan keuntungan.
Kecukupan nutrien dalam pakan sangat tergantung dari jumlah serta kualitas dari bahan material pakan, formula, proses pembuatan, serta kondisi kemasan serta manajemen pakan yang digunakan.
Protein pakan biasanya menjadi acuan kualitas pakan, seringkali pemilihan bahan baku dikesampingkan, sehingga digestibility (kecernaan) pakan rendah. Hal ini menyebabkan kasus seperti penyakit kuning, efisiensi pakan yang rendah dll. Bila hal tersebut terjadi, maka limbah pakan akan semakin besar yang terbuang ke perairan sehingga air menjadi cepat kotor/keruh bahkan beracun karena limbah protein potensial menjadi Ammonia ,Nitrit dan H2S.
Untuk mengatasi masalah digestibility ( tingkat kecernaan ) berikan supplement pada pakan tsb dengan BOSTER GROTOP karena mengandung enzym protease yg berfungsi merombak unsur protein menjadi lebih sederhana sehingga protein pakan tsb menjadi mudah dicerna pada sistem metabolisme pencernaan ikan, BOSTER GROTOP berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan dg sistem kerja mempengaruhi gerak peristaltik usus sehingga proses penyerapan sari-sari makanan jadi maksimal terutama protein yg berfungsi sbg pembangun jaringan tubuh/massa otot/daging ikan, + BOSTER VITALIQUID=sebagai multivitamin untuk kelancaran proses metabolisme, daya tahan, dan stamina ikan, + BOSTER AMINO LIQUID=sebagai perangsang nafsu makan dengan aroma khas yang disukai ikan, sehingga pakan tersebut bisa dilahap habis oleh ikan, BOSTER AMINO LIQUID mengandung asam-asam amino yang berfungsi sebagai bahan pembentukan antibodi, dan sebagai pembentuk massa otot/daging ikan. Mengenai FCR,,,,banyak faktor yang mempengaruhinya diaantaranya:

• Kualitas Air yang mendukung (khususnya amonia dan nitrit)
• Kualitas Bibit Ikan
• Kualitas Pakan
• Pengaturan Pemberian Pakan (Management Pakan)
• Tingkat Kompetisi
• point pertama : di siasati dengan management kwalitas air yang optimal yang di dukung dengan kontruksi kolam yang memadai dengan kolam sistem boster “central drain” sehingga kotoran dan sisa pakan terbuang maksimal dan dengan aplikasi probiotik BOSTER AQUAENZYM + BOSTER PLANKTOP >> untuk proses reduksi ammonia dan nitrit dengan cepat…
• point kedua : Pilihlah bibit yang BERKUALITAS : Fisik Baik, Respon Gerak Baik, Ukuran Seragam, Umur / generasi yang sama (sortiran pertama), serta bukan dari keturunan inbreeding
• point ketiga : kualitas pakan dg kandungan protein yang sesuai untuk kebutuhan ikan lele serta di tingkatkan tingkat kecernaan / digestibility-nya dengan asupan suplement ( BOSTER GROTOP + BOSTER AMINO LIQUID + BOSTER PREMIX/VITALIQUID)
• point keempat : management pakan : PERHITUNGAN PAKAN
  Usia 1 – 10 hari adlibitum ( makan sekenyangnya ).
  Usia 10 – 30 hari pakan diberikan 5 % dari total Biomas.
  Usia 30 – 40 hari, pakan diberikan 4 % dari total Biomas.
  Usia 40 – 55, pakan diberikan 3 % dari total Biomas.
  Usia 56 – Panen, pakan diberikan 2 – 3 % dari biomas
  FREKWENSI PEMBERIAN PAKAN
  Pagi jam 07.00 sebanyak 30 % dari total pakan.
  Sore jam 16.00 sebanyak 30 % dari total pakan.
  Malam jam 20.00 sebanyak 40 % dari total pakan.
  Setiap pemberian pakan, harus dicampur dengan Grotop 2 gr/kg + Premix Aquavita / Vitaliquid 2 gr/kg + Amino Liquid 5 cc/kg pakan.
  yg tdk kalah penting adalah pada tehnis pemberian pakan di usahakan merata < lebih mudah di lakukan di kolam dg luasan kecil >
• point kelima : dengan sistem panen parsial ( perlakuan gradding ) maka ukuran ikan dapat di upayakan racak/merata shg meminimalisir dlm kompetisi memperebutkan makanan
  ***dg managemen air, management pakan, serta peningkatan daya tahan tubuh/antibodi (dengan asupan fish imunovit dan stress off), maka energi dari pakan maksimal utk pertumbuhan…..bukan utk bertahan ( melawan penyakit) >> jika semua ini terlaksana dpt meng-efisien-kan pakan (menekan FCR)